Sejarah Burung Kokokan
*Sejarah Burung Kokokan di Desa Petulu *
Sabtu, 26 Januari 2019
Halo semua, di blog pertamaku kali ini, aku mau memperkenalkan objek wisata di daerahku mengenai asal usul burung bangau putih, supaya kalian tidak penasaran langsung aja klik descripsi selanjutnya ya.↓
Sabtu, 26 Januari 2019
Halo semua, di blog pertamaku kali ini, aku mau memperkenalkan objek wisata di daerahku mengenai asal usul burung bangau putih, supaya kalian tidak penasaran langsung aja klik descripsi selanjutnya ya.↓
Menurut keterangan dari
Warga Desa Petulu, burung-burung bangau tersebut mulai bersarang di Desa Petulu
sejak tahun 1965. Saat itu, jumlahnya hanya sekitar lima ekor. Beberapa bulan
kemudian, jumlahnya mulai bertambah banyak. Awalnya, burung-burung bangau
tersebut ditangkap untuk dipelihara ataupun dipotong untuk dimakan dagingnya
oleh masyarakat sekitar. Dari sini keanehan mulai terjadi. Mereka yang menangkap
burung-burung bangau yang ada di Desa Petulu, selalu datang kembali ke Desa
Petulu untuk mengembalikan burung bangau tersebut. “Tidak kuat,” kata mereka.
Tidak kuat kenapa? Menurut mereka, setelah menangkap burung bangau tersebut,
mereka mulai didatangi oleh makhluk-makhluk aneh bertubuh besar dan
menyeramkan, baik dalam mimpi maupun di alam nyata.
Hal tersebut bukan halusinasi, karena yang mengalaminya lebih dari 50 orang. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan seorang pendeta, dilakukanlah ritual meminta maaf di pura Desa Petulu. Saat prosesi berlangsung, pemangku pura desa mengalami kerasukan/kesurupan dan mengatakan kalau burung bangau tersebut sebenarnya adalah pengawal Ida Betara yang dipuja di pura desa setempat. Burung-burung bangau tersebut adalah pasukan yang akan menjaga desa dari gangguan penyakit dan hama yang menyerang sawah mereka. Hal ini sudah terbukti. Setelah masyarakat membuat sebuah pelinggih di pura desa sebagai persembahan terhadap burung kokokan, Desa Petulu menjadi makmur, panen melimpah dan tidak ada bahaya yang mengancam sampai dengan hari ini.
Hal tersebut bukan halusinasi, karena yang mengalaminya lebih dari 50 orang. Akhirnya setelah berkonsultasi dengan seorang pendeta, dilakukanlah ritual meminta maaf di pura Desa Petulu. Saat prosesi berlangsung, pemangku pura desa mengalami kerasukan/kesurupan dan mengatakan kalau burung bangau tersebut sebenarnya adalah pengawal Ida Betara yang dipuja di pura desa setempat. Burung-burung bangau tersebut adalah pasukan yang akan menjaga desa dari gangguan penyakit dan hama yang menyerang sawah mereka. Hal ini sudah terbukti. Setelah masyarakat membuat sebuah pelinggih di pura desa sebagai persembahan terhadap burung kokokan, Desa Petulu menjadi makmur, panen melimpah dan tidak ada bahaya yang mengancam sampai dengan hari ini.
infoseputarbali.blogspot.com/2011/06/dimana-desa-petulu-koloni-unik-burung.html
Wihh keren sekali kak jadi pengen ksana ����
BalasHapusPengen kesana
BalasHapusπ Kokokan berjaya
BalasHapusMantul kokokannnn
BalasHapuswooww keren����
BalasHapusWah gitu ya
BalasHapusJadi pgn jdi burung
BalasHapusMantap kak
BalasHapusTerimakasih sudah memberitahuπ
BalasHapusWoww
BalasHapusNtavv kak
BalasHapusMantul poo
BalasHapusMaju terus.tooop...
BalasHapusWahh popooo
BalasHapusWihhh
BalasHapusPingin pulang....
BalasHapusLuar Biasa. Salah satu cara dalam berkontribusi untuk kemajuan obyek wisata kita adalah dengan menyebarluaskan informasi seperti ini. Lanjutkan hal positif ini. Suksme Popo. TOP.
BalasHapusSetelah saya membaca artikel ini sy jadi pinter masak tahu goreng
BalasHapusGood job Popo... kalau bisa tambahkan lagi menjadi beberapa halamanπ
BalasHapusmantap πππ
BalasHapusππ
BalasHapusππ
BalasHapusOke siapp
BalasHapuswih keren
BalasHapusbengu
BalasHapusKeren banget di petulu
BalasHapusWow this a beautiful bird kaka i like this❤
BalasHapusGood banget
BalasHapusBagus cuy
BalasHapusPetulu jaya
BalasHapusKeren sekali
BalasHapusKerenn
BalasHapusGoodπ
BalasHapusMantapppp
BalasHapusW.o.w
BalasHapusMantabbbbb
BalasHapusMantul
BalasHapusWaah
BalasHapusMntap
BalasHapusMantap
BalasHapusMantapp
BalasHapusWowi
BalasHapusPengen kesana
BalasHapusMaauu satu dong kaka
BalasHapus